Berbahagialah yang Tidak Kecewa pada Yesus

Dalam Lukas 7:23, Yesus berkata, “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” Ayat ini diucapkan dalam percakapan antara Yesus dan murid-murid Yohanes Pembaptis. Saat itu, Yohanes, yang sedang dipenjara, mengirim murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus apakah Dia benar-benar Mesias yang dijanjikan. Yesus menjawab dengan menunjukkan mukjizat yang telah Dia lakukan—menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati—sebagai bukti bahwa Dia adalah Mesias. Kemudian, Yesus mengakhiri dengan pernyataan ini, menegaskan bahwa kebahagiaan sejati ada pada mereka yang tetap percaya kepada-Nya.

Konteks ayat ini memperlihatkan bahwa bahkan Yohanes Pembaptis, seorang yang setia dan menjadi pelopor Yesus, bisa mengalami keraguan di tengah penderitaannya. Namun, Yesus tidak menghakimi keraguan itu. Sebaliknya, Dia memberikan dorongan agar iman tetap teguh. Pesan dari Lukas 7:23 adalah jelas: kebahagiaan sejati ditemukan dalam menerima Yesus dan tidak membiarkan kekecewaan atau ketidakpastian menghancurkan iman kita.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi tantangan yang dapat menggoyahkan iman—kehilangan, kegagalan, atau situasi yang tidak sesuai harapan. Namun, Yesus mengajak kita untuk tetap percaya kepada-Nya di tengah semua itu. Ketika kita memilih untuk tidak kecewa atau menolak-Nya, kita akan menemukan kebahagiaan yang Dia janjikan, sebuah kebahagiaan yang tidak bergantung pada keadaan luar.

Oleh karena itu, mari kita pegang teguh iman kepada Yesus. Meskipun hidup penuh dengan ujian, kebahagiaan sejati ada pada mereka yang setia kepada-Nya. Seperti yang Dia katakan, “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *