Hikmat: Kekuatan yang Melampaui Kekuasaan

Dalam Pengkhotbah 7:19, Alkitab menyampaikan pesan yang mendalam tentang nilai hikmat: “Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh penguasa dalam kota.” Ayat ini menegaskan bahwa hikmat bukan sekadar pengetahuan biasa, melainkan kemampuan untuk memahami kebenaran dan menerapkannya dengan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari itu, hikmat memiliki kekuatan yang luar biasa, bahkan melampaui kekuasaan yang dimiliki oleh para penguasa.

Hikmat memberikan banyak manfaat bagi yang memilikinya. Pertama, hikmat memungkinkan seseorang membuat keputusan yang bijaksana, menghindari kesalahan besar, dan menemukan solusi yang efektif untuk berbagai tantangan. Kedua, hikmat membawa ketenangan dan kepercayaan diri, sehingga seseorang dapat menghadapi tekanan atau kesulitan tanpa mudah tergoyahkan. Sebagai contoh, dalam kepemimpinan, seorang pemimpin yang bijaksana mampu mempengaruhi dan membimbing orang lain jauh lebih baik dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan otoritas atau kekuatan fisik.

Dari sudut pandang spiritual, hikmat memiliki nilai yang lebih dalam lagi. Hikmat membantu kita memahami kehendak Tuhan dan menjalani hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar. Hal ini membawa kedamaian batin yang tidak dapat diberikan oleh kekayaan, kekuasaan, atau hal-hal duniawi lainnya. Dalam konteks ayat ini, kekuatan hikmat bahkan digambarkan melebihi kekuasaan sepuluh penguasa dalam kota, yang mungkin memiliki otoritas politik, militer, atau ekonomi besar. Ini menunjukkan bahwa hikmat adalah kekuatan internal yang tak ternilai.

Oleh karena itu, ayat ini mengajak kita untuk menghargai dan mencari hikmat. Dengan hikmat, kita dapat menjalani hidup dengan lebih baik, mengatasi tantangan secara efektif, dan mencapai keberhasilan serta kebahagiaan sejati. Hikmat adalah anugerah yang patut kita kejar, karena kekuatannya melampaui apa yang dapat diberikan oleh kekuasaan manusia.