Korban Syukur: Memuliakan Nama Tuhan dengan Ucapan Bibir

Dalam Ibrani 13:15, kita diingatkan untuk “senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.” Ayat ini mengajak kita untuk terus-menerus mengungkapkan rasa syukur dan pujian kepada Tuhan melalui kata-kata kita.

Korban syukur adalah cara untuk mengakui kebaikan dan kasih Tuhan dalam hidup kita. Dalam tradisi Kristen, korban syukur sering kali berupa doa, pujian, dan kesaksian yang kita ungkapkan kepada Tuhan. Ini adalah bentuk ibadah yang sederhana namun sangat berarti.

Yang menarik dari ayat ini adalah bahwa korban syukur yang dimaksud bukanlah korban fisik, melainkan “ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.” Ini berarti bahwa kita dapat mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan kapan saja dan di mana saja, asalkan kita melakukannya dengan tulus dan ikhlas.

Kata “senantiasa” menekankan pentingnya konsistensi dalam mempersembahkan korban syukur. Kita tidak hanya mengucapkan syukur pada saat-saat tertentu, seperti saat kita merasa bahagia atau diberkati, tetapi juga pada saat-saat sulit dan penuh tantangan.

Dengan mempersembahkan korban syukur, kita memuliakan nama Tuhan dan memperkuat hubungan kita dengan-Nya. Ini adalah cara untuk menunjukkan rasa terima kasih kita atas segala yang telah Dia lakukan dalam hidup kita.

Marilah kita praktikkan korban syukur ini dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan mengucapkan doa syukur setiap pagi, memuji Tuhan dalam lagu-lagu rohani, dan berbagi kesaksian tentang kebaikan Tuhan kepada orang lain. Dengan demikian, kita dapat memuliakan nama Tuhan dan menjadi saksi atas kasih-Nya yang luar biasa.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *