Kedewasaan Rohani: Membedakan Baik dan Jahat

Ayat Ibrani 5:14 dalam Alkitab menyatakan: “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” Ayat ini menggambarkan perjalanan pertumbuhan rohani umat percaya, di mana “makanan keras” melambangkan ajaran mendalam dan kebenaran Alkitab yang kompleks, bukan sekadar dasar-dasar iman seperti “susu” yang disebutkan di ayat sebelumnya.

Dalam konteks surat Ibrani, penulis menekankan pentingnya kedewasaan rohani. Orang dewasa rohani bukanlah mereka yang hanya mengikuti ritual, melainkan yang telah melatih pancaindera mereka—yaitu pikiran, hati, dan roh—melalui pengalaman, doa, dan studi Firman Tuhan. Latihan ini memungkinkan mereka membedakan antara yang baik (sesuai kehendak Allah) dan yang jahat (godaan dunia atau ajaran sesat).

Di era modern, ayat ini mengingatkan kita untuk tidak puas dengan pengetahuan dangkal. Seperti atlet yang berlatih untuk kompetisi, kita harus mengasah discernmen rohani agar bisa menghadapi tantangan hidup, seperti memilih nilai moral di tengah arus informasi digital yang membingungkan. Dengan demikian, kedewasaan ini membawa kita lebih dekat kepada Kristus, yang adalah teladan sempurna dalam membedakan kebenaran.

Akhirnya, mari kita renungkan: Sudahkah pancaindera rohani kita terlatih? Mulailah hari ini dengan mendalami Firman Tuhan, dan biarkan itu menjadi “makanan keras” yang memperkuat iman kita.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *