Mencari Tuhan: Kunci Pemahaman Sejati
Ayat Alkitab dari Kitab Amsal 28:5 menyatakan, “Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu.” Kata-kata bijak ini, yang ditulis oleh Raja Salomo, mengungkapkan kontras mendalam antara kehidupan orang jahat dan orang yang berorientasi pada Tuhan.
Orang jahat, yang dimaksudkan sebagai mereka yang hidup dalam dosa dan egoisme, sering kali gagal memahami prinsip keadilan. Mereka melihat dunia melalui lensa kepentingan pribadi, sehingga konsep benar dan salah menjadi kabur. Sebaliknya, orang yang mencari Tuhan—mereka yang secara aktif mendekatkan diri kepada-Nya melalui doa, pembacaan firman, dan ketaatan—diberi hikmat ilahi. Hikmat ini bukan hanya tentang pengetahuan intelektual, melainkan pemahaman holistik atas segala sesuatu, termasuk keadilan, moralitas, dan tujuan hidup.
Dalam kehidupan sehari-hari, ayat ini mengingatkan kita untuk tidak bergantung pada pemikiran manusiawi semata. Saat menghadapi ketidakadilan di masyarakat, seperti korupsi atau diskriminasi, mencari Tuhan membantu kita melihat perspektif yang lebih luas dan bertindak dengan bijak. Mari kita jadikan ayat ini sebagai panduan: carilah Tuhan terlebih dahulu, dan pemahaman sejati akan mengikuti.