Menemukan Penghiburan dalam Kebaikan Tuhan
Dalam kitab Nahum, yang sebagian besar berisi nubuat tentang kejatuhan Niniwe, terdapat sebuah ayat yang menonjol sebagai pengingat akan sifat Tuhan yang penuh kasih. Nahum 1:7 (FAYH) menyatakan, “TUHAN itu baik. Pada waktu ada kesulitan, kepada Dialah kita pergi! Dan Ia mengenal setiap orang yang percaya kepada-Nya.” Meskipun konteksnya adalah penghakiman, ayat ini mengarahkan perhatian kita pada kebaikan Tuhan dan peran-Nya sebagai tempat perlindungan bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Ayat ini menyoroti tiga aspek penting dari karakter Tuhan. Pertama, “TUHAN itu baik,” sebuah pernyataan yang mengingatkan kita bahwa di tengah segala situasi, Tuhan adalah sumber kebaikan yang tak tergoyahkan. Kedua, “Pada waktu ada kesulitan, kepada Dialah kita pergi!” menegaskan bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan yang aman ketika kita menghadapi tantangan hidup. Ketiga, “Ia mengenal setiap orang yang percaya kepada-Nya,” menunjukkan hubungan pribadi yang Tuhan miliki dengan setiap orang yang menaruh kepercayaan kepada-Nya. Kombinasi dari kebaikan, perlindungan, dan pengetahuan pribadi ini memberikan penghiburan dan jaminan yang mendalam bagi orang percaya, terutama di saat-saat sulit.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai kesulitan—baik itu masalah pribadi, ketidakpastian global, atau tantangan rohani. Namun, ayat ini mengajak kita untuk mengalihkan pandangan dari masalah kita kepada Tuhan yang baik. Kita dapat datang kepada-Nya dengan keyakinan bahwa Dia tidak hanya mampu, tetapi juga bersedia untuk menjadi tempat perlindungan kita. Lebih dari itu, Tuhan mengenal kita secara pribadi; Dia tahu pergumulan kita, iman kita, dan kebutuhan kita. Dalam kebaikan-Nya, kita menemukan kekuatan untuk menghadapi hari ini dan harapan untuk masa depan.